Jalan-jalan ke ayuttaya thailand mengunjungi kerajaan-kerajaan masa lalu

Jalan-jalan Ke Ayuttaya Historical Park Berpetualang Ke Masa Kerjaaan Thailand

Musim panas di tahun 2018, aku dalam perjalanan seorang diri seperti orang hilang, naik kereta dipagi hari. Bermodalkan uang pas-pasan aku menambahkan tujuan destinasi dengan tema melihat candi-candi kerjaan Thailand. Pilihanku tertuju pada komplek kerajaan yang berada di daerah Ayutthaya, sebelah utara dari ibu kota Bangkok.

Sedikit cerita (yang aku referensikan dari wikipedia 😆), Ayutthaya berjaya pada masa 1300 Masehi atau sekitar 700 tahun yang lalu. Karekteristik dari bangunan memiliki hubungan antara kerajaan Thailand dan kerajaan Khemer dari Kamboja. Di perspektif awamku ini candi di Ayutthaya sedikit berbeda dari candi-candi yang ada di Bangkok, karena komplek ini mempunyai tipe bentuk candi yang beda-beda, padahal masih dalam satu komplek. Ditambah lagi dilihat dari restorasinya saja di Bangkok sudah lebih terlihat modern, jadi sedikit kurang terasa sejarahnya. 

🌞🌴🌊

Membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan kereta, aku pun sampai di stasiun Ayuttaya. Sesampainya diluar dimulailah kepanikan “solo traveling” ini aku harus kemana perginya. Ya walaupun didalem hati kebingungan, diluar masih terlihat sok ngerti gitu hahaha. Pokoknya jalan lurus aja ngikutin peta arah Google Map. 

Karena Ayutthaya Historical Complek itu di kelilingi sungai dan aku ngga mau muter-muter cari jembatan, akhirnya aku pilih opsi untuk naik kapal kecil penyebrangan. 5 menit menyebrang, setelah turun barulah aku menyewa sepeda. Perjalanan mengayuh sepeda demi melihat candi-candi ditemani oleh segelas jus mangga, dibawah sinar matahari yang terik pun dimulai 😂🚴🏻‍♀️ 

(Note: untuk teman-teman, aku saranin untuk sewa motor karena panasnya bukan main dan yang pasti capek karena lokasinya candi itu lumayan dengan gowes.. dikala itu aku kepepet sebagai pejuang broke backpacker haha)

Anyway, here we go-wes…

Wat Chaiwatthanaram

mengunjungi Wat Phra Ram
Wat Chaiwatthanaram di lihat dari dekat

Perjalanan gowesku dimulai dari Wat Chaiwatthanaram yang merupakan komplek yang candi yang terbesar di Ayutthaya. Kompleknya berada persis ditepi sungai, jadi bisa kebayangkan megahnya candi ini diwaktu itu. 

Kuil utama berada di tengah-tengah dan dikelilingi candi yang ukurannya lebih kecil. Candi ini memiliki karekteristik agama Buddha, jadi terdapat banyak patung Buddha disana. Sebagai simbol kejayaan agama Buddha dimasa kerajaan Siam.

Menurutku perbedaadn dari candi di Thailand dan Indonesia adalah adanya unsur kubah (lengkungan), karena di Indonesia kebanyakan puncak candi biasanya mengerucut. Jadi melihat candi di negara-negara lain menjadi pengalaman yang baru.

berjalan ke depan candi di ayuttaya menggunakan gopro
Wat Chaiwatthanaram menjadi komplek terbesar di Ayutthaya Historical Park

Headless Buddha

Headless buddha complek

Headless Buddha atau komplek patung buddha tanpa kepala juga menjadi salah satu icon dari komplek Ayutthaya. Hilangnya kepala-kepala Buddha ini dikarenakan pencurian artifak-artifak sebelum komplek ini dimasukkan dalam cagar budaya. Kebanyakan kepala-kepala Buddha curian di incar karena harganya dan incaran berbagai kolektor.

Di komplek ini hampir semua patung tidak ada kepalanya dan restorasi dari candi-candi ini lebih terlihat. Ceritanya dulu ada penjajahan dari Burma (Kerajaan dari Myanmar) yang membuat kota Ayutthaya ditinggalkan. Kemudian baru mulai di perbaiki kembali di tahun 80-an, dan dibuka untuk umum oleh pemerintahan Thailand serta dilindungi oleh UNESCO di tahun 90-an . 

Headless buddha complek

Wat Phra Sri Sanphet

Candi yang bentuknya seperti perpaduan lonceng dan topi ini merupakan komplek yang candi yang paling disakralkan pada jaman kerajaan Ayutthaya dahulu. Komplek ini juga menjadi referensi banyak candi-candi di Thailand, seperti candi yang berada di kota Bangkok. 

Candi bernama Wat Phra Sri Sanphet
Empat candi Wat Phra Sri Sanphet
Candi bernama Wat Phra Sri Sanphet
Arsiktektur candi yang unik

The Head Of Buddha Wat Mahathat

Primadona dari komplek Ayutthaya adalah kepala Buddha yang berada ditengah-tengah pohon. Menariknya dari pohon yaitu menggambarkan fenomena waktu dan alam. Akar-akar disekitar kepala Buddha, seperti memperlihatkan bahwa alam akan menyimpan banyak sejarah dan pohon tersebut melihat perkembangan jaman disekelilingnya. Melihat langsung membuatku kagum dari kemegahan kerajaan ini pada masanya. 

Area ini juga mengingatkanku dengan Candi-candi di Kamboja, karena di komplek ini sedikit rimbun dengan pohon-pohon dibandingkan dengan area candi di komplek Ayutthaya yang lainnya, yang terik mataharinya melebihi terik jakarta ketika macet naik motor haha. Mungkin ini efek halu karena es jus mangga sudah habis juga 😂

Kepala Budha di The head of Buddha Wat Mahathat
Patung Kepala Buddha
Arsitektur Candi Buddha di Wat Mahatat

Patung Buddha Tidur di Wat Lokayasutharam

Patung Buddha Tidur di Wat Lokayasutharam atau disingkat Wat Loka Sutha adalah patung yang menggambarkan Buddha saat menuju Nirvana. Kepala Buddha di sangga oleh bunga tertatai memanifestasikan kesucian. Dengan tinggi sekitar 42 meter, menjadi patung Buddha yang terbesar di Ayutthaya. Menjadi salah satu tempat suci orang Buddha, banyak orang Buddha Thailand yang berkunjung untuk memberikan persembahan dan sembayang disana. 

Patung Buddha Tidur ini juga mirip sekali dengan yang berada di kuil Wat Pho di Bangkok. Perbedaannya adalah patung ini lebih kecil dan berada diluar ruangan jadi lebih terpapar dengan alam. 

Buddha tidur Wat Lokaya Sutharam
Patung Buddha tidur dan tempat persembahan didepannya

Disekitar sana banyak candi-candi yang belum direnovasi, jadi jangan kaget kalau disetiap pojok terdapat reruntuhan candi-candi yang tidak ada di dalam peta. Sering banget aku berhenti untuk melihat reruntuhan candi-candi disekitar sana sampai tidak ingat waktu. 

Komplek candi di ayutthaya
Komplek candi di ayutthaya
🌞🌴🌊

Jalan-jalan disekitar candi menarik rasanya, seperti punya mesin waktu untuk kembali ke ratusan tahun yang lalu untuk berimajinasi bagaimana orang-orang dana peradaba jaman dahulu hidup. Bagaimana ratusan ataupun ribuan tahun kedepan, kita juga akan menjadi sejarah orang-orang masa depan. Itulah yang membuatku punya tenaga lebih untuk jalan-jalan eksplorasi candi dan sejarah-sejarah (ehem kecuali sejarah perang ya.. not for me 😆) hanya dengan berbekal gowes sepeda dan jus mangga dari pagi sampe sore. Apa kalian juga suka dengan jalan-jalan sejarah, seperti mengunjungi komplek candi-candi?  

Komplek candi di ayutthaya
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Related Articles

This Post Has 6 Comments

  1. Mbaaa, ini ingetin aku Ama Chiang Mai deh. Candinya banyak 😄. Ibarat sedang makan, aku sampe begah pas ke sana, Krn objek wisatanya mostly candi / wat semua 🤣. Trus yg di Chiang mai juga kota yg dikeliling sungai kan.

    Sbnrnya aku suka2 aja Ama wat , tapi memang bukan objek wisata utama. Kalo ada yg lain, aku biasanya lebih milih yg lain. Kecuali ada sejarah berdarah di sana 😅.

    Iyeees, aku prefer sejarah perang daripada sejarah biasa. Makanya pas ke Siam Rep Kamboja, resepsionis sampe heran pas tahu aku ga ke Angkor wat 😂. Krn lebih milih ke Tonle sap, dan besoknya ke Pnom Penh cuma untuk eksplor S21 museum dan killing field. Aku suka bangetttttt tempat2 yg punya sejarah kelam kayak gitu. Malah masuk dlm bucket listku yg utama. Rasanya pas baca sejarahnya, mendengarkan audio nya, itu merinding dan kayak kebayang semua penderitaan korban.

    Makanya tiap traveling yg aku cari itu museum dengan sejarah kelam. Kayak museum bom atom Hiroshima, nagasaki, dan yg paling aku incer tapi belum kesampaian, itu museum Auschwitz di Polandia. Harus bisa sih kesana. ❤️

    1. Omooo mbak Fannyy~~ kita kebalikannya ya haha.. Aku lebih prefer untuk sejarah yang sifatnya kultural. Paling takut sama tempat sejarah yang kelam dan sadis 😰 Kok ngga takut sih mbak?! Suka sama yang buat merinding ya mbak.. Ampun kalau aku, bakalan langsung ngacir.
      Kalau aku bakalan langsung skip sama tempat” teror seperti itu. Jadi inget dulu ditawarin ke museum perang vietnam termasuk ke bungker nya juga sewaktu pas kesana, auto nolak karena takut dan kasian sama mereka yang gugur disana 😢

  2. Bagus yaa ternyata ayuttaya historical park ini. bangunannya masih dijaga dan terawat dengan baik hingga saat ini. Semoga bisa kesini juga suatu saat nanti 🙂 Thanks ka sudah sharing. Salam kenal yaa

    1. Iya mbak masih bagus dan terawat karena sudah termasuk cagar budaya disana. Travel destinasi yang wajib kalau main ke Thailand, terutama Bangkok karena deket dari kota 😊

  3. Di Indonesia, candi-candi buddha juga memiliki bentuk kubah. Sedangkan bentuk candi-candi hindu bentuknya kerucut. Contoh yang paling terlihat adalah candi borobudur sebagai candi buddha, dan candi prambanan sebagai candi hindu.

    Wisata candi seperti ini memang mengajak kita untuk melintasi waktu dan menyadari banyak hal yang telah berubah.

    Cerita yang menarik mbak aqma 🙂

    1. Terima kasih mas Rivai 😊
      Seru memang untuk melintasi waktu ke masa lalu, banyak hal yang bisa dipelajari. Peninggalan” seperti arsitektur kuno seperti membawa kita untuk pergi dengan mesin waktu hehe

Leave a Reply

Hello! 💛

Travel Blogger

I’m a fan of traveling and taking pictures along the way, including that feeling of waking up in difference places and getting the excitement of talking to other people about their travel stories, or just simply enjoying the moment.

Marina

Instagram
Popular Stories
Let's Explore!
Community
Ads
Close Menu