Review Buku: A Walk In The Woods

Hi semua! Terima kasih sudah mampir ke blogku kembali 🙂 Kalau ini untuk yang pertama kali mampir, monggo untuk sering-sering main kesini hehehe mari berteman <3 

Sebelum kita mulai, ada ngga sih para pembaca yang baru suka membaca buku dikarena stuck dirumah gara-gara covid-19? Well hehe, aku juga salah satunya. Yup, selama 27 tahun aku hidup didunia ini, aku baru pernah baca buku yang khusuk dan enjoy tidak lebih dari 5 buku saja, itu pun baru 2,5 tahun akhir ini (haha surprise, but it’s better late than never right? ☺️)

Aniwaii, blogpost kali ini aku mau mencoba pertama kalinya untuk me-review buku, yang pastinya buku tentang traveling wii!! (Jadi man-teman harap maklum ya kalau semisal reviewku ini tidaklah begitu profesional haha ✌️). 

Profile Dari Buku A Walk In The Woods

Nama   : A Walk In The Woods

Penulis : Bill Bryson

Terbit    : 1998

Genre.   : Travel, Komedi, Petualangan 

Buku ini bercerita tentang petualangan dua orang lelaki yang mempunyai misi untuk hiking menyusuri Appalchian Trail di Amerika yang membentang sejauh kurang lebih 3540 km. Buku ini dikemas dengan balutan komedi antara Bryson dan Kartz selama perjalanan menjelajah hutan rimba, baik itu bertemu dengan pendaki lainnya, binatang liar, ataupun kebahagian dan keluh kesah penulis berada di alam bebas.

 

Kenapa Sih Aku Membaca Buku Ini?

To be honest, alaskan utama kenapa aku ambil buku ini adalah karena cover bukunya ada beruangnya haha 🐻 (Sering ngga sih kalian beli buku karena kalian suka dengan covernya? hehe). Nah alasan lainnya adalah karena buku ini juga termasuk dalam kategori New York Bestseller, yang artinya sudah jutaan copy sudah terjual, jadi pastinya buku ini menarik sekali untuk dibaca. 

Oiya, buku ditulis menggunakan bahasa Inggris, tetapi kata-kata yang digunakan didalamnya menggunakan kalimat yang simple dan tidak terlalu complicated kok, jadi pasti bisa dinikmatin untuk dibaca.

Dan lagi, novel ini adalah based on true story dan aku pikir ini pasti akan seru. Jadilah aku membeli buku ini di salah satu toko buku di Taipei ditahun 2018 lalu.

Ternyata aku juga baru tau kalau buku ini juga sudah diadaptasi manjadi sebuah film dengan judul yang sama yang dirilis tahun 2015 (Jadi buat kamu yang ingin tau jalan ceritanya bisa di cek di filmnya, tapi membaca bukunya pasti lebih seru hehe)

Penilaianku Setelah Selesai Membaca "A Walk In The Woods"

Sebenarnya ini adalah kali kedua aku mencoba untuk menyelesaikan membaca buku ini, karena dulu aku pernah membaca dan sudah sampai tengah, tetapi kemudian berhenti membacanya dan keburu kelupaan, jadi akhirnya bulan lalu aku memulai lagi dari awal.

Baru beberapa jam yang lalu aku selesai membaca buku “A Walk In The Woods” yang mempunyai 394 halaman (btw, jangan kaget dulu ya, bukunya itu kecil dan sangat ringan, jadi jangan kepikiran kaya buku untuk kuliah yang berat dan berbobot itu hehe 😅). 

Aniwaii, buku ini serius seru banget dan penulisnya bisa membawa kita berpetualang menjelajah hutan (walaupun aku berada di kantor ketika membacanya disela-sela jam istirahat). Gaya bahasanya yang lucu yang terkadang sedikit menyisipkan guyonan-guyonan sarkastik membuat kita para pembacanya dapat terhibur, seperti kebingungan Bryson ketika berada di toko perlengkapan outdoor yang bingung untuk memilih tas dan berbagai pernak-pernik perlengkapan untuk hiking 😂 (Ini relate banget sama aku yang juga suka kebingungan di tawarin bermacam-macam barang haha, kalian bisa relate juga ngga?)

Dari karakternya sendiri, aku yakin pasti kita pernah bertemu dengan orang yang mempunyai karakter seperti Bryson dan Kartz. Keduanya digambarkan sebagai bapak-bapak seperti pada umumnya. Bryson sebagai seorang penulis yang berkehidupan mapan, memiliki istri dan anak. Sedangkan Kartz sebaliknya, dia hidup serba pas-pasan sebagai kuli bangunan yang berusaha untuk tidak kecanduan alkohol kembali.

Tapi keduanya, sama-sama mempunyai sifat yang nekat dan haus akan petualangan, walaupun umur mereka sudah bapak-bapak yang berumur. Hal inilah yang ditonjolkan dari sang penulis, spirit dari mereka berdua untuk menemukan arti dari perjalanan yang terlihat mustahil untuk dilakukan yaitu 3450 km selama 3 bulan perjalanan (Geez, itu udah bisa pulang-pergi Jakarta-Jogja 3x dan jalan kaki, haha No thank you, next 🙈). 

Selama Membaca Bukunya Aku Jadi Teringat Menyusuri Hutan Pinus di Wonosari, Yogyakarta

Is The Book Worth It? Siapa Sih Yang Harus Membaca Buku Ini?

Overall, aku suka banget dengan buku ini (Definitely worth my time to read!) Aku juga bisa belajar banyak hal dari buku ini, karena si penulis kerap memberikan fakta-fakta menarik untuk kita sebagai seseorang yang menyukai petualangan ataupun traveler, seperti sejarah disebuah tempat sampai tips ketika tersesat di hutan hehe.

Personally, menurutku yang paling aku suka dari cerita perjalanan Bryson dan Kartz ini adalah “Travel isn’t about the destination, but the journeys” hehe itu sih, yang paling membuat aku senang dan menggambarkan buku ini tanpa memberikan spoiler ke kalian yang ingin membaca keseruan perjalanan mereka berdua ini 😝

Jadi untuk kamu yang suka dengan kisah-kisah lucu tentang keseruan berpetualang, kamu harus baca bukunya ini ya 😀

Buku traveling apa yang menarik yang sudah kalian baca? Share di kolom komentar ya!

Terima kasih sudah membaca Review Buku: A Walk In The Woods sampai selesai. Semoga bisa memberikan inspirasi untuk membaca buku tentang travelingKalau mungkin ada pertanyaan ataupun ingin comment bisa ditulis dikolom bawah. I appreciate all your thoughts and I’ll gladly answer them. Cheers! 💕

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Related Articles

This Post Has 16 Comments

  1. ini pertama kalinya saya ke sini dan uwow, ada banyak sekali review buku dan perjalanan, salut saya, salam kenal ya, saya kuanyu, blogger from bangka

    1. Hi Kuanyu salam kenal juga!
      Terima kasih sudah mampir dan membaca 😊

  2. Terima kasih atas referensi buku perjalanannya. Saya biasanya baca novel perjalanan dari penulis lokal, coba-coba baca ini ah 🙂

    1. Iya mbak Uphi sama-sama hehe
      Mesti dicoba mbak, kocak juga soalnya untuk berimajinasi suasana dan pemandangan di luar negeri dari penulisnya.. jadi imajinasi kita jalan banget untuk mikir kaya apa sih hutan rumba di Amerika itu, tanpa ada gambaran visualnya haha 😂

  3. Waaaah Mba seru banget bukunya tentang hutan gitu yaaa? Aku pengen banget bisa berkunjung ke tempat penuh pohon dan baca buku sambil gelar karpet piknik! kayaknya seru banget deh kayak di luar negeri gitu hihihi

    Sejujurnya aku belom pernah sama sekali sih baca buku tentang travel gitu, tapi pengen baca supaya bisa jalan2 keliling dunia meskipun lewat buku dulu hehehe ditunggu banget saran buku-buku berbau travel lainnya Mba 🙂

    1. Iya mbak Tika, tentang perjalanan mereka hiking di hutan gitu, kocak deh bacanya hehe..
      Relate banget mbak, aku juga pengen banget piknik cuman buat leyeh-leyeh baca buku 😍
      Wah mbak harus dicoba baca buku yang tentang travel, bisa jalan-jalan virtual lewat tulisan hehe
      Aniwai, terima kasih sudah mampir dan membaca ya Mbak Tika <3

  4. Waah sepertinya seru mba bukunya, hehehe, meski saya jarang ke hutan dan agak takut masuk hutan kalau hutannya sepi nggak ada orang 😂 Eniho, saya sama seperti mba Aqma, beli buku kadang karena jatuh cinta dengan cover-nya. Tapi itu dulu sih, kalau sekarang sudah nggak 🙈

    By the way, agak sedikit OOT, saya selama ini masukkan blog mba ke reading list blogspot, namun ternyata nggak ke-detect new post-nya huhu jadi saya nggak pernah tau ada new update di blog mba. Mungkin setting-nya di-privacy kah, mba? 😆

    1. Hihi sama mbak Eno, aku juga takut untuk masuk ke hutan kalau trailnya sepi sewaktu hiking, mending putar balik aja haha.
      Emang ngga boleh ya judge a book by its cover, tapi ini untung pas banget covernya unyu dan ceritanya juga bagus.

      Duh mbak Eno, aku juga OOT dengan dunia blogging.. aku juga ngga tau mbak kenapa feedku ngga bisa muncul di blogger. Sudah aku coba di blogger sendiri, bener ngga muncul wkwk, tapi dengan rss reader yang lain (ex: Feedly) bisa muncul. Aku hanya bisa pasrah sekarang mbak soalnya soal setting feed dll, ngga ada yang pernah aku rubah aneh-aneh 😅

  5. Kalau ditanya buku soal traveling, keknya nggak punya. Sama seperti kamu, aku baru baca buku setahunan belakangan ini lah, itu pun kebanyakan buku self improvement, biografi singkat pahlawan, sama financial literacy. Keknya berat amat ya.. XD
    Aku juga sempat baca cerpen yang ringan banget, sekali baca langsung abis. Karena terlalu menarik!

    Btw, I love your pic Mbak Aqma <3

    1. Aku juga suka dengan buku self-improvement akhir-akhir ini mbak, seru banget emang mempelajari polah tingkah pikiran manusia haha.. tapi kalau financier literally aku belum pernah sentuh, terlalu berat untukku~~ haha

      Terima kasih mbak Pipit sudah mau mampir dan membaca <3

  6. Hi Kak Aqma! Cover buku ini menarik sekaliii. Pantas aja Kak Aqma suka 😍 aku juga sukaaa lihatnya.
    394 halaman itu termasuk lumayan tebal hahaha tapi kalau baca buku seperti ini tentu nggak akan terasa dibanding baca buku pelajaran 🤣
    Aku sendiri belum pernah baca buku tentang traveling dan buku traveling yang aku tahu hanya The Naked Traveller aja, sebab salah seorang temanku suka sekali membaca buku itu 🤭.

    1. Iya kan hehe, beruang gemaay sekali haha!
      Duh kalau buku pelajaran 394 halaman, kayaknya aku ngga akan sesenang ini untuk mereview 😂

      Aku malah belum membaca bukunya dan filmnya mbak Trinity The Naked Traveler 🙈 mungkin karena aku telat hypenya tentang travel blogger kali ya haha.. pengen baca bukunya sebelum liat filmnya.. tapi belum sempet hiks

  7. Haloo mbak. Salam kenal. Ini pertama kali aku main ke blog ini. 😀

    Bukunya sepertinya menarik yaa, novel berdasarkan kisah nyata. Eh, tapi mbaknya beli di Taipei yaa. Ini berarti berbahasa Inggris kan. Tapiii adakah dalam versi bahasa indonesia nya yaa? 😅

    1. Hii Mas Dodo, salam kenal ya! 🙂

      Iya menarik banget emang bukunya karena ini pengalaman pribadi si penulis. Tapi sayangnya bukunya memang berbahasa Inggris dan belum ada translatannya dalam bahasa Indonesia. Tapi kalo ngga, ada filmnya kok, dengan judul yang sama, jadi masih bisa tetep menikmati perjalanan mereka berdua 😁

      Terima kasih sudah mampir dan membaca blogpost ini ya mas Dodo

  8. menarik nih bukunya
    hahaha aku juga pernah begitu mbak, beli buku karena covernya menarik atau karena judulnya menarik
    seperti dulu aku kira buku perjalanan, pas udah aku beli ehhh non fiksi tapi kayak beneran. entahlah sampe sekarang aku mengira kalau cerita di buku ini nyata.
    ceritanya backgroundnya tempat wisata di maluku sana, dan gara gara buku ini aku sampe terbawa mimpi bahkan wishlist kudu ke pulau buru wwkwkwkk
    judulnya kok lupa ya, ada di tumpukan lemari soalnya 😀
    buku buku lain soal traveling aku punya dari windy ariestanty, sumpah nih buku menyihir banget, aku bikin plan ke indochina dan apa yang mau aku lakuin, jugakayaknya persis dengan yang windy lakuin.
    buku buku trinity aku juga suka, bahkan buku terakhirnya sampe sekarang belum kelar dibaca hahahaha, padahal udah lama banget

    1. Wii terima kasih info buku-buku perjalanannya mbak Ainun 💕 menarik banget ya kalau sampe ke bawa ke wishlist untuk liburan kita haha aku bisa relate banget.. berimajinasi untuk menggambarkan pemandangan yang ada di diskripsi buku yang kita baca! Aku belum pernah baca semua buku yang mbak Ainun mentioned, jadi makin tertarik.. dari dulu pengen baca bukunya mbak Trinity tapi belum kesampaian 🙈

Leave a Reply

Hello! 💛

Travel Blogger

I’m a fan of traveling and taking pictures along the way, including that feeling of waking up in difference places and getting the excitement of talking to other people about their travel stories, or just simply enjoying the moment.

Marina

Instagram
Popular Stories
Let's Explore!
Community
Ads
Close Menu